Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Foto Dokumentasi Desa Wisata Kreatif Kelurahan Kenep

Gambar
(Industri Pembuatan jenang) Bapak Teguh desa Kedunggudel Kelurahan Kenep (Industri Pembuatan jenang) Ibu Lestari desa Kedunggudel Kelurahan Kenep (Industri Pembuatan Batik Tulis) desa Kedunggudel Kelurahan Kenep (Industri Pembuatan Rambak) desa Kedunggudel Kelurahan Kenep Desa Wisata Rumah Pohon Desa Kedunggudel Kelurahan Kenep

Berita Kenep

Gambar
Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua dibawah Kabupaten Kudus. Meski begitu, bukan berarti Sukoharjo tidak memiliki potensi yang dapat diandalkan. Saat ini, potensi utama Kabupaten Sukoharjo tetap di bidang pertanian dimana selama ini menjadi salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Selain pertanian, potensi lainnya adalah dibidang industri dimana saat ini Sukoharjo memiliki kawasan industri di Kecamatan Nguter. Untuk mendorong kemajuan wilayah dan mendonkrak ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo pun mendorong desa/kelurahan untuk menggali potensi masing-masing. Salah satunya potensi di bidang wisata. Salah satu desa/kelurahan yang sudah melakukannya adalah Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo. Saat ini, Kenep sudah mendeklarasikan diri sebagai “Desa Wisata Kreatif”. Tujuan utama deklarasi tersebut untuk mendorong perekonomian masyarakat. Kenapa Kenep yang berstatus kelurahan bisa menjadi desa wisata?Hal itu bisa

Profil Kelurahan Kenep

Gambar
Kelurahan Kenep adalah suatu  desa yang indah, ramah, bersejarah dan sekaligus mewarisi etos wiraswasta yang gigih. Sebagai desa yang tua kedunggudel memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan peradaban hulu sungai bengawan solo dan penyebaran agama Islam di tanah jawa. Kedunggudel terletak di tepi  hulu sungai bengawan solo ujung selatan wilayah kecamatan kota sukoharjo surakarta selama ini kajian sejarah secara ilmiah tentang kedunggudel belum pernah dilakukan karena tidak ada buku atau babad yang mengkisahkan kedunggudel secara jelas. Sumber-sumber sejarah hanya di dapat dari ditemukannya makam-makam tua yang berbahan dari batu di komplek makam kyai lombok, randu alas, tulisan prasasti penget yang berada di masjid, cerita turun temurun dan naskah-naskah dalam berbagai buku yang terbatas. Minimnya sumber sejarah ini disebabkan karena : 1. Kondisi geografis kampung yang menyebabkan terjadinya banjir, yang mengakibatkan      musnahnya kitab-kitab kuno tentang